Worro Sudarmo

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Melihat Sepotong Tahu (#tantangan menulis 30 hari, hari ke-7)

Melihat Sepotong Tahu

Oleh Worro Sudarmo

Melihat sepotong tahu seketika memunculkan senyum ibuku. Teduh, menenteramkan.

“Buatmu aja. Ibu udah makan,” kata ibuku saat kutatap bisu sepotong tahu di piring makan. Hanya sepotong, cuma satu. Aku pun segera melahapnya untuk menemani sepiring nasi. Ibuku hanya mengikuti dengan tatapan bahagianya. Saat itu sepuluh tahun usiaku. Tepat setahun keyatimanku.

Ayahku wafat dan meninggalkan istri dengan lima anak yang masih kecil-kecil. Bahkan adik terkecilku baru berusia tujuh bulan. Beruntung almarhum ayahku mewariskan uang pensiun. Namun, dana pensiun sebagai PNS yang meninggal dunia pada usia yang tergolong masih muda, sungguh belum cukup untuk menghidupi keluarga dengan lima anak. Ibuku tak pernah mengeluh. Tetapi, kami sangat bisa merasakan betapa payahnya ibu di balik senyum teduhnya. Gurihnya sepotong tahu di piring makan adalah kelezatan yang ibuku hidangkan dari hebatnya pengorbanan untuk tetap membahagiakan anak-anaknya.

Melihat sepotong tahu seketika membara dendamku. Dendamku kepada kemiskinan. Dendamku kepada ketidakmampuan sebagai anak lelaki tertua bagi ibuku, sebagai kakak laki-laki pertama untuk ketiga adikku. Dendam yang sepertinya takkan terbalas. Ibuku dengan usia lanjutnya saat ini tetap saja hidup di dalam lingkaran “kesederhanaan” seperti saat sepuluh tahun usiaku. Adik-adikku memang sudah berdiri tegak. Namun, pijakan hidupnya rentan patah. Mereka memang tak pernah menuntutku. Namun, jeritan keras di jiwaku tak sanggup kudustai. Aku berhutang atas topangan yang dulu menjadi haknya.

Ingin kuhidangkan seribu piring tahu untuk ibuku. Tetapi, aku yakin ibuku pasti akan berkata, “Buatmu aja. Ibu udah makan.” Lalu, memandangku dengan tatapan bahagia. Walau, aku yakin ibu telah membohongiku. Ibu melupakan semua penderitaannya agar tak berkurang kenikmatanku. Selalu begitu. Walau hanya untuk sepotong tahu. []

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Jadi ingat ibuku.

25 Feb
Balas

Terimakasih pak, sudah membangkitkan rindu

25 Feb
Balas



search

New Post